Palestina, Sampai Kapan ?Dimanakah Umar Al Faruq? Dimanakan Amirul Mukminin ?

By den_bagus on 04.11

komentar (0)

Filed Under:

Hamdulillah... semangat pembelaan terhadap muslim (catet bukan negaranya) palestina benar benar mampu untuk menggetarkan tentara tentara taghut. Meskipun itu hanyalah sedikit rasa yang kembali akan disambut dengan kekecewaan karena pengkhianatan penguasa penguasa arab dan muslim dunia.

Gimana ga kecewa, penguasa muslim yang mempunyai jutaan pasukan reguler dan pasukan non reguler (kabilah2 bersenjata arab yang terbentang dari maroko hingga afghanistan) benar benar sebuah potensi yang akan mampu menggetarkan musuh musuh Islam. Tapi pertunjukan dagelan roman picisan kembali digelar oleh penguasa muslim. Mereka masih berharap kepada PBB, OIC, Non Blok, dll yang puluhan tahun sudah nampak juga merupakan sandiwara.


Masih belum pudar dan mengering darah kaum muslimin ketika Yahudi membombardir tanah Libanon. Dan pada waktu itu PBB dan organisasi2 tersebut cukup mempertontonkan kebusukan nya dengan sekedar menyayangkan, mengutuk. Seperti biasa nya juga tidak ada aksi yang cukup untuk mengusir hanya ribuan pasukan babi dan monyet monyet itu. Sama seperti perang 6 hari (kalaupun itu dianggap sebagai perang) pasukan arab melawan yahudi.

Saat ini pun kembali kita 'dituntut' oleh sandiwara para penguasa pengkhianat yang seolah olah memperjuangkan kebebasan dan keselamatan kaum muslimin. Dan saat ini pula kita juga 'dituntut' untuk mengikuti skenario ashobiyah (nasionalisme) busuk yang masih mengkotak kotakkan penduduk muslim dengan batas batas imajiner bernama nasionalisme. Demikian pula penduduk Palestina juga dituntut untuk bermesraan dengan semangat absurd yang tidak pernah terbukti menyelamatkan jiwa mereka bahkan semenjak negara Palestina didirikan (oleh Israel, maksud gw adalah negara palestina modern yang didirikan atas dasar pembagian wilayah israel palestina).

Dari situ semua, Gw mengkritik keras pembelaan Palestina atas dasar nasionalisme. Dan mengagung agungkan semangat nasionalisme. Karena NASIONALISME sampe kapanpun TIDAK AKAN PERNAH menyelamatkan muslimin Palestine.

Tangan mereka adalah tangan kita, dan tangis mereka adalah tangis kita. Cukup katakan...

Innaniiy minal Muslimin
"bahwasanya kami adalah seorang muslim. Kami tidak rela nasionalisme memecah belah kami menjadi muslim yang terkotak kotak".[revolusidamai]

Korban Serangan Israel Di Gazza (more than 200)



Video Korban-Korban Pembantaian Penjajah Israel



Potret Gaza City-The Killing Zone, Kota Pembantaian Rakyat Paletina Oleh Israel



Serangan Brutal Israel Di Gazza


Selengkapnya...

Video Editorial: Keruntuhan Kapitalisme

By den_bagus on 00.35

komentar (0)

Filed Under:

Kapitalisme telah menyengsarakan dunia. Kapitalisme hanya layak dicampakkan. Kehancurannya telah nampak jelas. Penjajahan dan imperialisme imperium kapitalisme telah menewaskan jutaan orang. Kapitalisme dengan sistem sekularisme yang dianutnya juga telah mengerdilkan arti agama. Hasilnya kehancuran sistem kehidupan. Demikian pula, kehancuran ekonomi kapitalisme tak dapat dibendung lagi, meskipun masih banyak yang yakin AS dapat bertahan, banyak pula ekonom meraka yang meramalkan kehancurannya.
Ekonomi Kapitalis tengah tenggelam dalam kehancuran, setelah sosialisme-komunisme hanya Islamlah satu-satunya solusi ampuh dan steril dari Berbagai Krisis Ekonomi. Berikut video editorial terkait keruntuhan kapitalisme.


Selengkapnya...